Jika ada seratus pejuang kebenaran, Aku salah satunya, Jika ada sepuluh pejuang kebenaran, Aku salah satunya, Jika hanya ada satu pejuang kebenaran, Aku pastikan akulah orangnya

Sabtu, 21 Februari 2009

Karakteristik Partai Politik Islam


Sebelum kita mengetahui bagaimana karakter partai politik Islam, alangkah baiknya terlebih dahulu saya gambarkan tentang hakikat partai politik berdasarkan sudut pandang Islam. Di dalam kamus al-Muhit, di sebutkan bahwa partai adalah sekelompok orang yang punya satu pandangan dan satu nilai. Sedangkan makna politik, menurut al-Jauhari adalah mengurusi urusan berdasarkan suatu aturan tertentu. Sehingga berdasarkan makna tersebut, partai politik dapat kita artikan sebagai suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, cita-cita dan tujuan yang sama dalam rangka mengurusi urusan rakyat. Dengan kata lain, partai politik adalah kelompok yang berdiri di atas sebuah landasan ideologi yang diyakini oleh anggota-anggotanya, yang ingin mewujudkannya di tengah masyarakat.

Berdasarkan hal di atas, dapat terlihat bahwa dengan adanya partai politik umat bisa memperjuangkan kemashlahatan sesuai dengan apa yang dicita-citakannya bersama. Namun yang terjadi di negeri kita sekarang, walaupun banyak partai politik Islam yang bertebaran, tak kunjung juga Indonesia mengalami perbaikan. Karena perjuangan yang dilakukan seolah-olah nihil atau dengan kata lain tidak nampak. Sebenarnya apa yang salah dengan keberadaan partai-partai politik Islam di negeri kita?

Untuk menjawab pertanyaan diatas, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa saja karakter yang harusnya dimiliki oleh partai yang berideologi Islam, diantaranya:
1.menjadikan Islam sebagai dasar sekaligus panduan dalam membangun pandangan, pemikiran, dan hukum yang diadopsi dan diperjuangkannya.
2.kader-kadernya berkepribadian Islam, ikatan yang menyatukan mereka pun bukan kepentingan atau uang melainkan akidah Islam.
3.memiliki kepemimpinan Islam yang dibangun dengan pemikiran Islam dan ditaati selama tidak menyimpang dari Islam.
4.memiliki konsepsi (fikrah) yang jelas terkait berbagai hal. Antara lain tentang sistem ekonomi, pemerintahan, sosial, pendidikan, sanksi hukum, dan sistem politik luar negeri Islam. Tentunya semua ini hanya dapat dijalankan dengan metode operasional yang tidak lain adalah pemerintahan yang menerapkan Islam. Inilah yang sekarang harus kita perjuangkan untuk ditegakkan.
5.mengikuti metode yang jelas dalam perjuangannya sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah saw. pertama, dengan melakukan pembinaan dan pengkaderan. Kedua, bergerak dan bergaul bersama dengan masyarakat. Ketiga menegakkan syariah secara total dengan dukungan dan bersama dengan rakyat.
6.melakukan aktivitas berupa: (a) membangun tubuh partai dengan melakukan pembinaan secara intensif sehingga meyakini ide-ide yang diadopsi partai; (b) membina umat dengan Islam dan pemikiran, ide serta hukum syariah yang diadopsi oleh partai; (c) melakukan perang pemikiran dengan semua ide, pemikiran, aturan yang bertentangan dengan Islam; (d) melakukan koreksi terhadap penguasa yang tidak menerapkan Islam atau menzalimi rakyat; dan (e) perjuangan politik melawan Negara kafir penjajah dan para penguasa yang zalim.

Adapun realita partai politik Islam di negeri kita sekarang, diantaranya: (1) tidak memiliki konsep (fikrah) yang jelas dan tegas dalam memperjuangkan Negara Islam; (2) tidak menjalankan metode yang jelas, perubahan di tengah masyarakat hanya ditempuh dengan membuat undang-undang, koalisi pun dilakukan antara partai Islam dengan partai nasionalis yang anti Islam; (3) ikatan yang terjalin antara kader-kadernya lebih pada ikatan kepentingan, sehingga mudah terjadi perpecahan; (4) perilaku sebagian/pengurus tidak mencerminkan partai Islam sesungguhnya; dll.

Inilah sebab, walaupun penduduk di negeri kita mayoritas muslim, partai Islam seolah-olah terpinggirkan. Karena, mereka sudah dianggap gagal dalam memperjuangkan kemashlahatan umat. Sehingga tak salah kalau mayoritas rakyat lebih memilih untuk Golput alias Abstain. Namun dibalik sikap tersebut janganlah lantas rakyat menjadi apatis dan tidak melakukan apa-apa. Tetapi rakyat harus sunggu-sungguh mempersiapkan dan memperjuangkan sistem baik yang berdasarkan syariah itu bisa terwujud. Karena hanya dengan syariah Islam di bawah naungan daulah khilafah lah kemashlahatan umat manusia dapat terjamin. Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar