Jika ada seratus pejuang kebenaran, Aku salah satunya, Jika ada sepuluh pejuang kebenaran, Aku salah satunya, Jika hanya ada satu pejuang kebenaran, Aku pastikan akulah orangnya

Sabtu, 24 Januari 2009

Wajib mengangkat seorang pemimpin

Dewasa ini saya sering mendengar anggapan bahwa bangsa kita sedang mengalami krisis pemimpin yang benar-benar berjiwa pemimpin. Menurut saya anggapan ini tak sepenuhnya benar, sebab jika kita mau mencari kita akan menemukan banyak pemimpin yang memenuhi kriteria kepemimpinannya. Anggapan keliru ini muncul ketika sang pemimpin tak sanggup memenuhi kesejahteraan rakyatnya hingga menghantarkan kepada kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran yang tak terkontrol lagi. Terlebih disaat rakyat tahu bahwa pemimpin mereka telah melakukan pembunuhan secara tak langsung atau yang biasa kita sebut dengan istilah korupsi. Melihat kondisi yang memprihatinkan ini wajarlah jika ada segelintir orang yang beranggapan bahwa sebenarnya pemimpinlah yang membutuhkan rakyat, bukannya rakyat yang membutuhkan pemimpin. Sebab pemimpin dinilai hanya ingin mengambil keuntungan dibalik dukungan rakyat terhadap dirinya. Bahkan tak pikir panjang lagi, ada diantara mereka yang langsung menyimpulkan bahwa rakyat tak butuh pemimpin.

Penjatuhan vonis terhadap pemimpin atas kondisi rakyat sekarang ini sangatlah keliru. Sebab jika kita bersikap lebih arif lagi maka kita akan menemukan inti yang menjadi sumber dari munculnya berbagai persoalan yaitu sistem. Sistem yang kita anut untuk saat ini adalah sistem buatan manusia yang sama sekali tidak sesuai dengan fitrah kita. Itulah yang sebenarnya patut kita permasalahkan disini, bukannya malah terus-terusan memvonis tanpa tahu fakta sebenarnya. Bahkan pensyari’atan tentang pengangkatan pemimpin sudah disampaikan Rasulullah saw yang artinya, “…Tidak halal bagi tiga orang yang berada di bumi yang lapang kecuali mereka mengangkat salah seorang dari mereka sebagai pemimpin atas mereka…” (HR Ahmad).

Jika kita tinjau kembali hadits Rasulullah saw diatas kita akan temukan pengertian bahwa pengangkatan seorang pemimpin dalam kumpulan tiga orang saja disyari’atkan, apalagi sekumpulan yang lebih banyak dari itu. Pastinya pengangkatan pemimpin akan lebih utama dan urgen untuk dilaksanakan. Adapun alasan Rasulullah saw mensyari’atkan hal ini tidak lain agar urusan-urusan mereka terhimpun, pendapat mereka tidak tercerai-berai dan tidak terjadi perbedaan diantara mereka. Sungguh satu hal yang sangat menguntungkan jika kita mau merenungkannya.

Tak dipungkiri lagi bahwa umat Islam memang benar-benar membutuhkan seorang pemimpin. Dan pemimpin yang diangkat itu hanya satu, tidak boleh lebih. Adapun pemimpin bagi umat Islam ialah Imam, khalifah atau Amirul Mu’minin sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Ijma’ sahabat. Namun untuk saat ini kita memang belum mempunyai seorang khalifah yang dapat menyatukan kaum muslimin dalam satu naungan daulah khilafah demi tercapainya rahmatan lil ‘aalamin. Sehingga wajarlah jika kita terus-terusan mengeluh akan kondisi umat sekarang ini. Namun ada satu hal yang harus dicatat oleh kita bersama, jadikanlah keluhan-keluhan itu sebagai motivasi untuk menegakkan kembali daulah khilafah dalam rangka menunaikan kewajiban kita sebagai hamba Allah yang bertaqwa. Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar